Rabu, 17 Juni 2015

Seorang Pengusaha KorSel yang pergi ke Timur Tengah diduga sebagai Penyebab Tersebarnya Virus MERS di KorSel


Semua berawal dari seorang pria berusia 68 tahun yang mengaku punya perusahaan alat pertanian di Bahrain dan belum lama mengunjungi perusahaan miliknya. Lalu ia kembali ke Seoul dan delapan hari kemudian mengalami batuk disertai bersin-bersin. Kemudian dia dirawat di sebuah rumah sakit yang treletak di daerah Pyeongtaek. Karena tidak menyadari kalau pria tersebut menderita penyakit menular, perawat menaruhnya di ruangan bersama pasien lain. Tidak lama setelah pria itu dirawat, 35 orang di rumah sakit tersebut merasakan gejala seperti yang dialaminya. Karena minimnya pengetahuan soal MERS, tenaga medis di rumah sakit itu tetap tidak mengisolasinya dan justru memulangkannya karena Bahrain, negara yang dikunjungi oleh pria tersebut bukanlah negara yang sedang dijangkiti MERS. Namun belakangan diketahui dia juga pernah pergi ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang merupakan kawasan rawan MERS. Karena terlalu berlarut-larut, virus yang berasal dari pria tersebut ditularkan ke orang-orang terdekatnya. Saat ini dia tengah dirawat dan diisolasi di rumah sakit Seoul.

Sumber : http://lintaspos.com

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita, balurkan minyak kutus ajaib di titik-titik aura Anda.

Senin, 15 Juni 2015

Beberapa Hal yang harus dilakukan jika Anda harus berpergian ke Korea Selatan



Sudah 15 orang meninggal karena terinfeksi penyakit MERS di Korea dan banyak juga yang dikarantina.

Namun belum ada pembatasan untuk berpergian ke Korea Selatan, nah untuk sahabat-sahabat yang tetap ingin berpergian ke Korea Selatan, harus lebih ekstra hati-hati dan waspada.

Untuk sahabat-sahabat yang akan berpergian ke Korea Selatan, karena urusan berbisnis, wisata, dll nya, silahkan melakukan hal-hal dibawah ini :

1. Selalu rajin untuk cuci tangan dengan sabun, karena sudah terbukti kegiatan ini akan menurunkan penularan MERS-CoV.

2. Karena MERS-CoV lebih banyak terjadi pada mereka yang berpenyakit kronik, seperti paru, jantung, hipertensi, dll, bawa juga obat-obat, sebelum berangkat ke KorSel.

3. Selama di KorSel, batasi kontak dengan mereka yang memiliki gangguan pernafasan, seperti Flu, batuk, dll, batasi untuk kunjungan ke rumah sakit di Kor Sel.

4. Selama di KorSel atau sekembalinya ke Indonesia, jika ada keluhan batuk, pilek, panas dan keluhan lainnya, segera menghubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat kunjungan ke KorSel kepada petugas Kesehatan.

5. Selalu ikuti perkembangan keadaan MERS-CoV dari waktu ke waktu, kemudian ikuti rekomendasi dari pemerintah.

6. Konsumsi Vitamin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, juga gunakan minyak kutus kutus yang terbukti bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita.

Selamat berpergian ke Korea Selatan, jaga kesehatan Anda.

MATA JOE: Artis Korea Rame-Rame Kampanyekan Hidup Sehat terk...

Artis Korea Rame-Rame Kampanyekan Hidup Sehat Karena MERS


MATA JOE: Artis Korea Rame-Rame Kampanyekan Hidup Sehat terk...: Saat ini, MERS telah menewaskan 11 orang di Korsel dan menjangkiti 126 pasien. Hampir 2.000 sekolah di seluruh Korsel ditutup dan 2.300 ora...

Minggu, 14 Juni 2015

Pengobatan dan Vaksin MErs-Cov


Pengobatan Dan Vaksin Mers-Cov

Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. 

Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.

Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien. Pencegahan dengan menjalankan pol hidup yang sehat dengan melakukan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), dan juga menghindari kontak erat dengan penderita, serta menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit perlu untuk diterapkan dengan baik pula.


Yang penting kita harus meningkatkan daya tahan tubuh kita, daya imun kita.

Nah salah satunya dengan membalurkan minyak kutus kutus di titik aura tubuh kita agar kita bisa lebih sehat.

Berita terbaru tentang MERS

Sebuah rumah sakit di Korea Selatan menghentikan sebagian besar layanannya pada hari Minggu setelah diidentifikasi sebagai episentrum penyebaran penyakit pernapasan mematikan (MERS) yang telah menewaskan 15 orang sejak didiagnosa di negara itu hampir empat minggu yang lalu.


MERS didiagnosis di Korea Selatan pada 20 Mei setelah seorang pengusaha yang telah kembali dari perjalanan ke Timur Tengah dan diduga penyebarannya melalui rumah sakit.

Ini telah menimbulkan kekhawatiran terulangnya dari 2002-2003 wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang dimulai di Cina dan menewaskan sekitar 800 orang di seluruh dunia.

Kementerian  Kesehatan Korea Selatan melaporkan tujuh kasus baru pada hari Minggu, sehingga total untuk 145, dan  orang ke-15 yang meninggal

Samsung Medical Center, sebuah rumah sakit terkemuka di ibukota, mengatakan untuk menangguhkan semua operasi non-darurat dan akan mengambil pasien baru untuk fokus pada berhenti MERS setelah lebih dari 70 kasus yang ditelusuri untuk itu.

Penghitungan yang telah melampaui angka pada sebuah rumah sakit di Pyeongtaek, di mana pasien pertama mencari pengobatan.

Semua kasus Korea Selatan diyakini terkait dengan rumah sakit atau layanan terkait dan telah ditelusuri setelah kembalinya seorang pengusaha dari Timur Tengah.

WHO mengatakan pada hari Sabtu itu melihat ada tanda-tanda penyakit ini menyebar di masyarakat dan ada juga ada indikasi virus di Korea Selatan itu bermutasi menjadi satu lebih mudah lewat di antara orang.

Korea Selatan harus mengantisipasi lebih banyak kasus dan direkomendasikan untuk melangkah pengendalian penyakit dan pencegahan.

MERS disebabkan oleh corona virus dari keluarga yang sama seperti salah satu yang menyebabkan SARS. Tidak ada obat atau vaksin.

Pihak berwenang telah menutup setidaknya dua rumah sakit lain dengan pasien dan tenaga medis di dalam, dan sekitar 4.856 orang berada di karantina, baik di rumah atau di fasilitas medis.

(Tambahan pelaporan oleh Seungyun Oh dan Ju-min Taman; Editing oleh Robert Birsel)

Untuk memiliki daya tahan tubuh dan meningkatkan imun tubuh, gunakan minyak kutus kutus ...

Apa sich MERS-CoV

Apa Itu MERS-Cov

MERS-COV adalah keluarga dari coronavirus. Virus korona pada manusia pertama kali diklasifikasikan pada pertengahan 1960. MERS-COV pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi. Subkelompok coronavirus yang disebut sebagai alpha, beta, gamma dan delta. Saat ini ada enam coronaviruses yang dapat mempengaruhi manusia termasuk diantaranya adalah :
Coronaviruses Alpha
  • Coronavirus 229E Manusia
  • Coronavirus NL63 Manusia (HCoV-NL63, New Haven coronavirus).
Coronaviruses Beta
  • Coronavirus OC43 Manusia
  • Coronavirus HKU1 Manusia
  • SARS-COV
  • Pernapasan Timur Tengah sindrom coronavirus (MERS-COV).

Semoga kita bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita, imunitas tubuh kita dengan membalurkan minyak kutus kutus ...

Hubungi Joe di 08998127711 untuk informasi tentang Minyak Kutus Kutus yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita ...

Penyebab dari MERS - CoV

Penyebab Virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) adalah merupakan jenis virus korona. Dan penyakit ini adalah merupakan salah satu jenis penyakit pernafasan yang berat bila telah terjangkit dan tertular dari orang ke orang. Dan bila tidak segera mendapatkan pengobatan dan perawatan medis akan bisa menyebabkan kematian.

Semoga tidak berdampak di Indonesia, kita harus bisa mencegahnya dengan meningkatkan daya tahan imunitas tubuh kita.


Sabtu, 13 Juni 2015

Gejala-Gejala MERS



GEJALA-GEJALA MERS

  • Beberapa gejala yang diakibatkan oleh koronavirus MERS adalah demam, batuk, napas yang pendek-pendek, serta munculnya pneumonia dalam beberapa kasus. MERS merupakan salah satu bentuk koronavirus yang masih misterius. Hingga saat ini peneliti masih mencari tahu bagaimana koronavirus baru ini bisa menginfeksi manusia.
  • Sebagian besar orang yang terinfeksi MERS-Cov berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat dengan gejala gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang.
  • Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam di atas 38 °C (100.4 °F). Sesak napas bisa terjadi kemudian.Gejala tersebut biasanya muncul 2–10 hari setelah terekspos, tetapi sampai 13 hari juga pernah dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya muncul antara 2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis.
  • Awalnya tanda fisik tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami tachypnea dan crackle padaauscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargykelihatan jelas.

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh anda, balurkan dan gunakan minyak kutus kutus.

Jumat, 12 Juni 2015

Artis Korea Pun turut mengkampanyekan hidup sehat untuk mencegah MERS

Beberapa selebriti Korea Selatan mengajak para penggemarnya untuk melindungi diri agar tak terinfeksi virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Mereka ramai-ramai mengenakan masker, berfoto selfie, dan mengunggah fotonya di akun media sosial masing-masing. 

Menurut International Business Times edisi Kamis, 11 Juni 2015 mengenakan masker merupakan langkah pencegahan awal sesuai rekomendasi petugas kesehatan. Kondisi pengendalian virus MERS kian memburuk dari waktu ke waktu. Ini menjadi penyebaran terbesar kedua setelah negara di Timur Tengah juga sempat terjangkit virus tersebut.
Twitter Hawon Jung tentang MERS


Akibat virus tersebut sektor pariwisata di Negeri Ginseng itu ikut terpukul. Sebanyak 20 ribu pelancong dari Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan telah membatalkan kunjungan mereka ke Korsel karena khawatir akan tertular virus tersebut. 

Saat ini, MERS telah menewaskan 11 orang di Korsel dan menjangkiti 126 pasien. Hampir 2.000 sekolah di seluruh Korsel ditutup dan 2.300 orang yang kemungkinan terjangkit virus telah dikarantina. Pejabat berwenang telah berhasil melacak orang pertama yang membawa virus tersebut. 

Virus itu kali pertama dibawa masuk seorang pria Korsel berusia 68 tahun ketika kembali ke Seoul, usai melakukan perjalanan ke beberapa negara di Timur Tengah. 

Untuk Meningkatkan daya tahan tubuh, balurkan minyak kutus-kutus, untuk meningkatkan daya imun anda.

Tambah 4 Kasus MERS baru di Korsel


Seperti di kutip dari Antara.com, Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Jumat, melaporkan empat kasus baru Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) sehingga total menjadi 126 kasus, ini merupakan  wabah terbesar di dunia di luar Arab Saudi .

Sepuluh orang yang dinyatakan positif virus MERS telah meninggal meskipun semua penderita memiliki riwayat penyakit yang serius, demikian seperti dilaporkan Reuters.

Sementara itu, pada Kamis, jumlah warga Korsel yang didiagnosis terserang MERS sebanyak 122 orang.

Semoga tidak lagi bertambah kasus MERS ini.

Untuk menambah daya tahan tubuh kita, gunakan minyak kutus kutus .

KonJen HK mengimbau WNI di HK untuk mewaspadai MERS


Seperti di kutip dari Antara.com, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong mengimbau warga negara Indonesia di wilayah tersebut untuk mewaspadai virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).


"Kami imbau untuk seluruh WNI di Hong Kong dan sekitarnya untuk berhati-hati, lebih waspada, dan selalu menjaga kebersihan diri, guna mengantisipasi virus MERS," kata Konjen RI di Hong Kong Chalief Akbar kepada Antara di Beijing,



Konjen RI di Hong Kong mengimbau kepada WNI untuk waspada dan saling mengingatkan jika menemukan rekannya menderita gejala demam tinggi, batuk berkepanjangan, dan bersin agar segera memeriksakannya ke rumah sakit terdekat.



Sementara itu pihak pemerintah administrasi khusus Hong Kong telah mengisolasi kembali empat orang warganya yang diduga terinfeksi virus MERS, setelah berlibur dari  Korea Selatan (Korsel).



Departemen Kesehatan Hong Kong menyatakan,"keempat wanita itu baru pulang dari liburan ke Korsel, dan kini tengah dikarantina di rumah sakit umum setempat dan kami masih menunggu hasilnya."



Otoritas kesehatan setempat menambahkan selama dua hari terakhir dilaporkan 33 orang yang terduga terinfeksi virus MERS.



"Tujuh belas orang di antaranya telah dinyatakan negatif mengidap virus MERS, sedangkan sisanya masih menunggu pemeriksaan lebih intensif. Hingga saat ini belum ditemukan infeksi dari penyakit tersebut di Hong Kong," kata pernyataan Departemen Kesehatan Hong Kong.

Agar bisa memiliki kekebalan tubuh, istirahatlah yang penting dan juga jaga kebersihan diri, balurkan juga minyak kutus kutus.

Terkait MERS belum Ada Pembatasan untuk berpergian ke Korsel

Hasil laboratorium sekuensing virus menunjukkan bahwa secara ilmu virologi, virus korona penyebab MERS di Korea pada dasarnya sama dengan virus yang selama ini dikenal," kata Tjandra Yoga Aditama yang juga merupakan Anggota Tim Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk MERS-CoV ketika sempat diwawancarai oleh Antara di Jakarta, Kamis 11 Juni 2015.

Selain itu, tambah dia, virus pada pasien MERS Korea yang didiagnosis di Tiongkok juga hanya menunjukkan "Minor Mutation", yang tidak mempengaruhi keganasan penularan.

"Jumlah kasus MERS CoV di Korea Selatan memang melewati batas psikologis 100 orang, kini pasiennya sudah 108 orang dan sembilan diantaranya meninggal dunia, sehingga terjadi kepanikan," katanya.

Jumlah orang yang dikarantina, tambah dia, juga meningkat menjadi 3.439 orang.

ampai saat ini, kata dia, belum ada pembatasan kepergian ke Korea Selatan.

"Setiap orang tentunya saat ini bebas saja datang ke Korea Selatan. Belum ada pembatasan," katanya.

Hanya saja, selama di Korea Selatan diimbau untuk membatasi kontak dengan mereka yang mengalami gangguan pernapasan seperti Influenza.

"Selain itu batasi kunjungan ke Klinik atau rumah sakit yang menangani MERS CoV disana," katanya.

Cegah MERS dengan membalurkan minyak kutus kutus, agar daya tahan tubuh kita menjadi semakin kuat.

Negara-Negara yang terjangkit MERS



Negara mana yang terjangkit MERS?

Negara-negara berikut telah melaporkan adanya kasus MERS di wilayahnya: Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, the United Arab Emirates, dan
Yemen (Timur Tengah); Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Inggris (Eropa); Tunisia dan Mesir (Afrika); Malaysia dan Philippines (Asia); serta Amerika Serikat.
Virus tampaknya berjangkit luas di semenanjung Arab. Seluruh kasus yang dilaporkan dari luar Timur Tengah pertama terkena infeksi di Timur Tengah sebelum kemudian bepergian keluar dari wilayah tersebut. Kasus-kasus di luar Timur Tengah tampaknya tidak menulari orang di negara tujuan/asal. Tahun 2013, kasus di Perancis dan Inggris menampakan adanya penularan terbatas dari manusia ke manusia.
Informasi terakhir WHO tentang wabah bisa didapatkan dari http://www.who.int/csr/don/en/.

Untuk menguatkan diri anda terhadap MERS, gunakan dan balurkan #minyakkutuskutus di titik2 aura.
Untuk informasi tentang #minyakkutuskutus silahkan hubungi Joe di 08998127711 ...

APA SICH MERS tersebut ?

Apa sich MERS

Apakah Middle East respiratory syndrome (MERS)?
Middle East respiratory syndrome (MERS) adalah penyakit pernafasan yang disebabkan sebuah virus korona jenis baru (novel coronavirus) sehingga dinamai MERS‐CoV (Mei 2013). Penyakit ini pertama ditemukan di Arab Saudi tahun 2012. Virus Korona atau coronavirus adalah keluarga jenis virus yang bisa menyebabkan penyakit dari yang ringan seperti flu biasa hingga parah seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Untuk mencegah dan menguatkan daya tahan tubuh Anda, balurkan #minyakkutuskutus di titik2 aura Anda.


Kamis, 11 Juni 2015

Hong Kong Mengeluarkan Peringatan terkait MERS

Hong Kong mengeluarkan peringatan terhadap perjalanan ke Korea Selatan, di mana epidemi MERS mewabah dengan cepat, Virus ini menyebar meskipun upaya untuk mencegah wabah tersebut.

Di Korea, jumlah orang yang terinfeksi sudah diatas 100. Minggu ini, dan mencapai 122 pada hari Kamis. Kesepuluh pasien meninggal karena penyakit ini, pejabat kesehatan mengatakan Kamis. Sebagian besar korban adalah pasien usia lanjut dengan masalah kesehatan lainnya yang tidak terkait dengan virus. Lebih dari 3.250 orang masih dalam karantina.

Dua orang di Hong Kong yang melakukan perjalanan ke Korea Selatan baru-baru ini sedang diuji untuk kemungkinan terjadi penularan MERS, pihak berwenang mengatakan pada hari Kamis. Sebelumnya 31 orang diuji negatif di Hong Kong.

Sebelumnya seorang pria diuji positif untuk penyakit di China setelah datang dari  Korea Selatan, dan seorang pria di Taiwan dibawa ke rumah sakit dengan gejala yang mirip dengan MERS.

Pemerintah Korea Selatan mencoba untuk menghentikan penyebaran virus dengan menutup sekolah dan membatalkan acara-acara publik.

Macau juga mengeluarkan Peringatan terhadap perjalanan ke Korea Selatan.

Untuk Memperkuat sistem imun tubuh anda, gunakan minyak kutus-kutus yang akan meningkatkan kekebalan tubuh Anda.

Pemkot Seoul Kritik Pusat Soal Info MERS

Pemkot Seoul Kritik Pusat Soal Info MERS

SEOUL, (PRLM).-Pemerintah Korea Selatan mengakui ada tambahan 23 pasien yang terjangkit virus MERS. Dilansir BBC, peningkatan jumlah kasus itu menjadikan Korsel sebagai negara penampung pasien MERS terbanyak di luar Timur Tengah.
Menurut otoritas Korsel, semua kasus infeksi yang terjadi di negaranya dipastikan terjadi di fasilitas medis. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan, pemerintah Korsel telah mengarantina sedikitnya 1.600 orang. Namun, upaya itu dikritik berbagai kalangan.
Wali Kota Seoul, Park Won-soon, misalnya, menuduh pemerintah pusat tidak menyedikan informasi yang cukup kepada publik mengenai virus ini.
Menteri Kesehatan Moon Hyung-pyo menolak tuduhan itu dan mengatakan komentar seperti itu semakin meningkatkan risiko kekhawatiran publik.
Menurut WHO, MERS disebabkan sejenis koronavirus yang dapat menyebabkan demam, gangguan pernapasan, pneumonia, dan gagal ginjal. (Huminca/A-89)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2015/06/10/330486/pemkot-seoul-kritik-pusat-soal-info-mers

Bagaimana Cara Mencegah MERS-CoV

Bagaimana Cara Mencegah MERS-CoV?


Tidak seperti influenza atau pilek biasa, MERS-CoV tampaknya tidak mudah menyebar di antara orang-orang. Sebaliknya, MERS-CoV lebih banyak menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat, misalnya orang yang hidup bersama atau memberikan perawatan langsung bagi orang yang terinfeksi.
Meski tidak tersedia vaksin untuk mencegahnya, Anda tetap bisa mengurangi risiko tertular virus ini dengan menjaga kebersihan. Caranya yakni seperti berikut:
  • Mencuci tangan secara menyeluruh menggunakan air dan sabun selama sekurang-kurangnya 20 detik.
  • Tutup hidung dan mulut dengan tisu saat Anda mau batuk atau bersin. Buanglah segera tisu itu ke tempat sampah lalu cuci tangan.
  • Bersihkan permukaan-permukaan benda yang sering disentuh, misalnya gagang pintu, menggunakan disinfektan.
  • Hindari menyentuh wajah, mulut, dan hidung menggunakan tangan kotor.
  • Jangan menggunakan gelas, peralatan makan, atau benda-benda lainnya bersama-sama dengan orang yang sakit.
Pasien yang mengalami gejala berat perlu menjalani rawat inap. Siapapun yang kemungkinan telah berhubungan dengan pasien MERS harus mempertimbangkan menjauhkan diri dari orang lain dan segera mencari perawatan medis apabila timbul gejala.
Bagi Anda yang tinggal di Indonesia, Anda tidak perlu terlalu khawatir tertular virus ini. Karena sampai saat ini penyakit ini masih belum mencapai Indonesia dan belum ada kasus orang-orang yang mengalami gejala MERS-CoV. Namun, Anda tetap perlu menjaga kebersihan agar jangan sampai terkena infeksi virus-virus lain.
Gunakan Minyak kutus-kutus meningkatkan kekebalan tubuh Anda. Balurkan di titik2 Aura.


Untuk informasi dan pemesanan minyak kutus-kutus, hubungi joe di 08998127711 

GEJALA MERS-COV

Sebuah virus agresif baru-baru ini telah teridentifikasi. Virus itu bernama coronavirusyang menyebabkan gejala demam, batuk, dan sesak napas yang dapat menjadi sedemikian parah sehingga mematikan. Penyakit ini disebut MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau MERS-CoV. Artikel ini akan menjelaskan mengenai gejala-gejala MERS-CoV yang perlu diwaspadai.
Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012. Riset mendapati bahwa virus MERS berasal dari binatang (unta) dan, seperti virus-virus jenis lainnya, bermutasi sedemikian rupa sampai bisa menginfeksi manusia.
MERS sekarang ini telah menyebar ke sekitar 18 negeri di seluruh dunia (misalnya Mesir, Turki, Prancis, Yunani, Tunisia, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat). Sayangnya, pada Maret 2014 jumlah orang yang terinfeksi virus ini mulai bertambah.
Ada kekhawatiran umum terhadap infeksi virus ini; sejauh ini dari sekitar 500 orang yang didiagnosa MERS, kira-kira 30% nya meninggal. Ini artinya hanya ada 70% harapan hidup bagi penderita MERS-CoV.
Meskipun ada penderita MERS hanya mengalami gejala ringan atau bahkan sama sekali tidak merasakan gejala apapun, namun kebanyakan penderita lainnya mesti berhadapan dengan gejala MERS-CoV yang berat. Beberapa gejala tersebut mirip dengan gejala flu.

GEJALA MERS-COV

Gejala-gejala MERS-CoV yakni antara lain: demam, batuk, sesak napas, dan tidak enak badan. Beberapa orang juga mungkin mengalami gejala diare dan mual. Dan banyak penderita MERS juga mengalami komplikasi lebih lanjut, seperti pneumonia dan gagal ginjal. Komplikasi gejala yang parah demikian bisa menyebabkan kematian.
Sekitar 3-4 dari 10 penderita MERS dilaporkan meninggal. Kebanyakan dari mereka sudah punya penyakit lain sebelum terinfeksi MERS.
Berdasarkan dari riset sampai sejauh ini, pasien yang sebelumnya telah menderita penyakit lain (kondisi yang disebut komorbiditas) lebih mungkin terinfeksi MERS-CoV, atau mengalami gejala yang parah. Penyakit-penyakit lain tersebut antara lain yaitu diabetes, kanker, penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, serta penyakit ginjal.
Orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah juga berada pada tingkat risiko tinggi tertular penyakit MERS dan mengalami gejala-gejala yang parah.
Dari informasi yang didapatkan sampai saat ini, masa inkubasi MERS biasanya sekitar 5 sampai 6 hari, tetapi juga bisa bervariasi antara 2 sampai 14 hari. Masa inkubasi artinya waktu antara saat seseorang terinfeksi MERS-CoV dan saat gejala-gejala mulai timbul.
Sebagian besar pasien MERS-CoV punya hubungan dekat dan sering berhubungan dengan orang yang telah terinfeksi sebelumnya, misalnya anggota keluarga atau petugas kesehatan. Dan belakangan ini dilaporkan kasus penularan MERS hanya melalui kontak biasa dengan orang yang terinfeksi, misalnya dalam pertemuan bisnis. Itu menunjukkan bahwa hanya butuh waktu singkat bagi virus MERS untuk menginfeksi orang lain.
Penyebaran atau penularan virus coronavirus diyakini melalui kontak langsung dengan penderitanya, namun penelitian sedang diupayakan untuk menentukan cara pasti bagaimana virus tersebut menyebar.
Sampai saat ini masih belum ada vaksin maupun pengobatan yang khusus untuk mengatasi MERS. Pengobatan yang tersedia saat ini masih ditujukan untuk mengurangi keparahan gejalanya dan memberikan perawatan pendukung.

Pencegahan MERS dengan MInyak Kutus Kutus

Penanganan MERS-CoV

Karena masih tergolong sebagai penyakit baru, belum ada vaksin khusus yang dapat mencegah terjadinya penyakit ini. Meski begitu, pencegahan tetap dapat dilakukan dengan memperkuat imunitas tubuh Anda.
Misalnya, sebelum Anda berangkat naik haji atau melancong ke daerah Timur Tengah atau tempat-tempat lain yang sudah terjangkit penyakit ini, jaga kebugaran tubuh dengan asupan nutrisi dan istirahat yang cukup. Mengkonsumsi produk herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh juga bermanfaat, seperti herbal Sarang Semut asal Papua yang sudah terbukti secara empiris dapat meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit. Selain herbal asal Papua tersebut, Anda  juga bisa mencoba herbal lainnya, yaitu dengan membalurkan minyakkutuskutus di beberapa titik aura anda, yang juga bermanfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda.
Cara lain yang penting dilakukan, gunakanlah masker dan jaga sanitasi tubuh dan lingkungan tempat Anda tinggal.
Setidaknya, langkah-langkah pencegahan sederhana di atas akan membantu tubuh Anda menjalankan perannya dalam menangkal serangan virus.
Namun, bagaimana jika virus ini sudah menjangkiti tubuh Anda? Kuncinya adalah penanganan yang cepat dan tepat karena mutasi virus Corona sangat cepat, sehingga lambatnya penanganan yang diberikan akan semakin meningkatkan angka kematian akibat penyakit ini.
Hingga kini, pengobatan yang diberikan hanya difokuskan pada penanganan akan komplikasi dari penyakit ini. Tindakan isolasi dan karantina mungkin dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit MERS-CoV.
Mohon sebarkan tautan artikel ini kepada keluarga dan teman-teman Anda, agar semakin banyak orang terinformasi tentang Mers-CoV, sehingga bisa terhindar dari bahayanya.
Untuk Pencegahan, gunakan MInyak Kutus Kutus, yang terbukti efektif untuk meningkatkan daya imunitas tubuh Anda ...

Untuk informasi dan pemesanan minyak kutus kutus silahkan hubungi 08998127711 dengan JOE

Penyebaran Virus Corona


Penyebaran Virus Corona


Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan sejak Mei lalu untuk mewaspadai ancaman penyebarannya.
Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun, beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah.
Kesimpulan dicapai setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertama yang terinfeksi.
Spekulasi lain yang terdapat di kalangan para peneliti menyebutkan bahwa selain Kelelawar, Unta juga diduga kuat berkaitan dengan asal mula dan penyebaran virus Corona, dimana ditemukan antibodi terhadap virus ini dalam tubuh hewan khas Timur Tengah itu.
Mekanisme penyebaran virus Corona dari hewan ke manusia masih diteliti sampai saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering Kelelawar yang terinfeksi.
Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadi mediator penularan virus Corona guna menangani meluasnya penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antar-manusia dengan dampak yang lebih mematikan dibandingkan SARS.



Sumber dari :https://www.deherba.com

Apa itu MERS

Apa itu MERS
Satu lagi jenis penyakit baru yang muncul dan berpotensi menjadi epidemi global, MERS-CoV. Apa itu MERS CoV? Seperti apa gejala-gejala yang ditimbulkannya? Dan, pencegahan apa saja yang dapat Anda lakukan guna menghindari penyakit ini? Meski belum ada laporan mengenai jatuhnya korban di Indonesia, MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus) tetap harus diwaspadai, terutama pada Jemaah haji yang baru saja kembali dari Arab, negara asal munculnya penyakit ini.
Belakangan, penyebaran penyakit ini sudah mulai meluas sampai di Asia, tepatnya di Korea Selatan, yang juga telah menelan korban jiwa.
MERS-CoV sendiri disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS.
Karena itu, gejalanya pun tak jauh berbeda dengan penyakit SARS, dengan indikasi utama seperti demam, bersin, dan batuk, yang akhirnya berujung pada kematian akibat beberapa komplikasi serius yang terjadi seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat.